ACUAN SUKSES KAUM MARKETPLACE DAN KAUM LEWI
by Jonathan Prawira
Ada dua acuan sukses di Alkitab yang saya perhatikan.
Kejadian 12:2 Aku akan membuat engkau [Abraham] menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Acuan sukses kaum Marketplace (seperti Abraham, Ishak, Yakub, Priskila dan Akwila, dsb) adalah menjadi raja-raja di dunia sekuler. Untuk apa? Untuk mempengaruhi dunia dengan nilai-nilai kerajaan Allah melalui kesuksesannya dan mendukung pelayanan melalui kekayaannya. Misalnya: Pemilik Colgate banyak menjadi inspirasi tokoh-tokoh sekuler karena melalui kesuksesannya, ia menyumbangkan konon 70% pendapatannya untuk mendukung pelayanan gereja dan sosial. Bono (vocalis U2) dikenal sebagai salah-satu pengumpul dana kemanusiaan terbanyak dari perusahaan-perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Kejadian 14:18-20 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Acuan sukses kaum Lewi (seperti Melkisedek, Petrus, Yohanes, dsb) adalah menjadi imam-imam di kerajaan Allah. Untuk apa? Untuk mendoakan, membina, memberkati, dan menyampaikan pesan TUHAN kepada kaum marketplace yang sedang berjuang dan berperang di dunia. Misalnya: Bunda Theresa banyak menjadi inspirasi tokoh-tokoh rohani karena melalui pelayanannya, ia menggunakan dana-dana sumbangan dari kaum marketplace untuk melayani kaum yang miskin dan telantar.
Apa akibatnya jika acuan sukses ini dipakai terbalik?
Jika kaum marketplace menggunakan acuan sukses kaum Lewi, terlalu asyik menjadi imam di dunia pelayanan sampai meninggalkan (atau minimal tidak berkonsentrasi pada peperangannya) di dunia. Maka dunia akan dikuasai oleh anak-anak dunia, karena anak-anak terang lalai menguasai bumi dan memberikan pengaruh di sana.
Jika kaum Lewi menggunakan acuan sukses kaum marketplace, berusaha menjadi raja dan lupa menyalurkan dana kaum marketplace untuk pelayanan. Maka Kerajaan Allah di dunia akan tergoncang, lemah, dan dikalahkan kerajaan kegelapan. Karena tidak dirawat dan dibina maka roh jemaat lapar dan haus (tidak dilayani dengan baik), lemah (dikuasai kedagingan dan hawa nafsu), sakit-sakitan (dikuasai roh jahat), dan tidak bertumbuh dewasa (mudah kecewa TUHAN).
Jika kaum marketplace hendak melayani di rumah TUHAN, biarlah itu sebagai tanda syukur dan membalas kebaikan TUHAN atas hidupnya seperti Raja Daud. Jika kaum Lewi hendak berbisnis di marketplace, biarlah itu sebagai upaya untuk mandiri dan tidak menjadi beban bagi sesamanya seperti Rasul Paulus.
0 komentar:
Posting Komentar