BILA KAU BERADA DI PIHAKKU
By Jonathan Prawira
Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia – (1 Samuel 18:14)
Salah satu kerinduan saya sebagai penulis lagu rohani adalah melayani para penyembah TUHAN menjadi penyembah sejati dalam roh dan kebenaran yang sukses di akhir zaman. Mengapa? Sebab saya percaya, TUHAN juga pasti ingin supaya kita sukses dan tidak gagal. Alkitab telah berulang kali menuliskannya. Tapi apa kriteria yang dibutuhkan supaya disertai TUHAN?
Alkisah setelah Daud menjadi raja, ia hendak menjadi bendahara kerajaan. Setelah berunding dengan nabi Gad (penasihat rohaninya pada masa nabi Samuel sudah mangkat), maka inilah yang dilakukan: Pengumuman disebarkan, bahwa raja Daud memandang uang itu adalah seperti pohon, oleh karenanya harus dikelola seperti merawat sebuah pohon. Setiap orang yang hendak menjadi bendahara kerajaan diberikan sebuah biji tanaman. Pada waktu yang ditentukan, barangsiapa yang menghasilkan tanaman yang sesuai dengan kehendak raja, itulah yang akan terpilih. Seorang pemuda bernama Yosafat pun mendaftar dan mulai menanam biji itu di pot dengan bersemangat.
Ku bawa perkaraku hanya kepadaMu Kau TUHAN yang hidup
Tetapi apa yang terjadi? Menjelang waktunya, tanaman tidak kunjung tumbuh di pot Yosafat meskipun sudah disiram dan dipupuk sebaik mungkin. Ketika Yosafat menceritakan masalahnya, ibunya menasihati supaya Yosafat menguatkan hati untuk tetap pergi dan menunjukkan hasilnya pada raja Daud karena: “Raja Daud pun tidak selalu menang dalam berperang, namun ia tetap menjadi raja pada akhirnya. Apa yang membuatmu berpikir engkau tidak akan menjadi orang yang penting hanya karena sebuah biji yang gagal tumbuh? TUHAN-lah yang menentukan hidup kita bukan orang lain.”
Kuserahkan hidupku hanya kepadaMu Kau TUHAN yang besar
Di aula kerajaan, berkumpulah orang – orang yang membawa tanaman yang indah – indah di pot mereka. Melihat pot Yosafat yang kosong, maka meledaklah tawa dan cemoohan terhadap Yosafat. Tiba – tiba terdengar pengumuman. Semua memasang telinga dengan harapan bahwa tanaman merekalah yang paling sesuai dengan kehendak Raja Daud. Dan semua orang termasuk Yosafat hampir tidak percaya saat mendengar nama Yosafatlah yang dipanggil untuk maju ke depan. Mereka menyangka Yosafat akan dihukum karena kegagalannya yang memalukan.
Bila Kau berada di pihakku TUHAN, tiada yang dapat mengalahkanMu
Tapi mereka lebih terkejut lagi, ketika diumumkan, ternyata Yosafat bin Ahilud-lah yang terpilih menjadi bendahara kerajaan. Ketika mereka sedang bingung, Raja Daud pun tampil seraya menjelaskan, “Semua tanaman di sini memang indah, menunjukkan kalian sudah melakukan yang terbaik. Tapi tidak ada yang sesuai dengan kehendak hatiku. Karena aku tidak mengharapkan adanya tanaman sama sekali di pot itu. Mengapa tidak? Karena biji yang kalian tanam adalah biji yang sudah dimasak lebih dahulu. Bagaimana mungkin biji yang dimasak bisa bertumbuh?” Mereka pun malu mendengarnya, karena secara diam – diam mereka semua menukarkan biji yang mereka dapat dari Raja Daud dengan biji yang bisa bertumbuh. Mereka tahu tentang arti kecerdikan dan keterampilan, tetapi Raja Daud tahu yang lebih baik dari pengalaman hidupnya dan penyembahan pribadinya. Keterampilan bisa diajarkan siapapun juga, tetapi karakter adalah sesuatu yang dilahirkan dari dalam diri seseorang.
Bila Kau beserta di setiap langkahku, ku pasti berhasil dan beruntung (dari album Heart of Worship)
Apa inspirasi sukses dari hikayat ini? Mungkin Anda sudah bisa menebak apa karakter Yosafat yang terlihat. Selain tekun, jujur, bertanggung jawab atas pekerjaannya, ia pun berani menghadapi risiko seperti kegagalan. Inilah karakter – karakter berkuasa (powerful heart) yang mendukung kesuksesan seseorang. Salah satu ukuran dari penyembahan berkualitas bukanlah pada gaya penyembahannya, tapi apakah buah dari penyembahan itu.
Salam inspirasi dari worship partner Anda – Jonathan Prawira.
Pencarian terkait:
- Inspirasi lagu Bila Kau Berada di Pihakku
Pencarian terkait:
- Inspirasi lagu Bila Kau Berada di Pihakku
0 komentar:
Posting Komentar