TULI UNTUK SUKSES
edited by Jonathan Prawira
Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau – (Pengkhotbah 7:21)
Alkisah segerombolan katak muda mengikuti lomba lari yang tidak lazim. Garis startnya adalah kaki menara dan garis finisnya adalah puncak menara yang sangat tinggi. Para katak lainnya mulai dari usia kecil sampai tua lainnya berkumpul dan menyaksikan di sekeliling menara dengan berbagai reaksi. Saat perlombaan dimulai, berbagai komentar pun bermunculan: ”Ya ampun, medannya sukar sekali!”, “Mustahil ada yang menang!”, “Menurutku mereka tidak mungkin berhasil!”
Mendengar hal tersebut, peserta lomba pun menyadari kecilnya peluang berhasil. Ketika banyak peserta lomba mulai berjatuhan dari menara, komentar sumbang semakin keras dan banyak terdengar: “Tuh, betul ‘kan kataku?”, “Lebih baik menyerah saja daripada mati di tengah jalan!”, “Daripada buang-buang waktu, lebih baik mengerjakan hal lain yang lebih berguna!” Maka semakin banyak katak muda yang lelah dan mengundurkan diri. Tapi, ternyata ada satu katak yang melanjutkan hingga naik semakin tinggi dan semakihn tinggi. Akhirnya ketika yang lain menyerah memanjat menara itu, si katak muda itu menjadi satu-satunya pemenang yang berhasil mencapai puncak!
Sorak-sorai terdengar dengan gegap-gempita. Terdorong rasa ingin tahu, mereka pun berebutan bertanya bagaimana katak itu menemukan kekuatan untuk mencapai puncak menara? Namun sang katak tidak menjawab apapun selain: “Apa katamu? Apa katamu?” Ternyata si katak pemenang itu tuli!
Raja Salomo, tokoh tersukses sepanjang masa membagikan, bahwa secret of success bukan saja terletak pada siapa yang kita mau dengarkan, tetapi juga pada siapa yang kita TIDAK MAU dengarkan. Orang lain memang berhak mengatakan apa saja, tetapi kita juga berhak untuk menolak perkataan orang lain. Pergunakanlah hak kita dengan bijak.
Salam inspirasi dari worship (for success) Anda - JP
0 komentar:
Posting Komentar