Selasa, 23 November 2010

Allah Itu Kasih


ALLAH ITU KASIH
By Jonathan Prawira

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih – (1 Yohanes 4:8)



NamaMu s’lalu kusebutkan di dalam doaku dengan penuh penyembahan. KasihMu selalu kukenang dalam pujianku dengan kerinduan
Adakah orang yang melakukan kesalahan justru karena kasih? Setahu saya ada. Ada seorang anak yang sangat rindu orangtuanya pun menerima kasih Tuhan Yesus seperti yang ia alami. Jadi ia mempersiapkan diri dengan berdoa-puasa dan berbagai teknik penginjilan baik dari gereja, seminar rohani, maupun buku-buku rohani. Pada waktunya, iapun menceritakan kasih Tuhan Yesus. Sayangnya, orangtuanya menolak, bagaimanapun ia mencoba meyakinkan mereka. Merasa kecewa, ia mengutip ayat, “Ya terserah, kalau Papa dan Mama mati dalam dosa, masuk neraka karena menolak kasih TUHAN lagi, ini bukan tanggung-jawab saya lagi, karena saya sudah menyampaikan kebenaran.” Terkejut dan sedih mendengar pernyataan keras dan kurang-ajar ini, orangtuanya tidak menjawabnya sepatah-katapun.

Ku rindu dunia pun merasakan, kasih yang kurasakan, dariMu Yesus TUHAN
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba ia merasa sangat kedinginan, suhu badannya meninggi. Sebelum menyadari apa yang terjadi, ia jatuh pingsan. Selama tiga hari pingsan, ia sempat siuman sesaat beberapa kali. Kali pertama ia membuka mata, ia melihat Mamanya sedang mengompres dahinya. Kali ke dua ia membuka mata, ia melihat Papanya sedang duduk dan langsung berdiri mendekatinya, tapi ia keburu pingsan lagi. Kali ke tiga ia tidak melihat siapapun. Tapi ketika menengok ke bawah, Mamanya sedang tidur di lantai di sebelah ranjangnya. Ia pun pingsan lagi.

Ku rindu membuat dunia mengerti, semua yang Kau lakukan, Kau menunjukkan Allah itu kasih
Selama tipes memaksanya terbaring sebulan penuh di kamarnya tipes, ia malu karena apa yang dilihatnya di sela-sela pingsannya. Karena sementara ia sibuk memperkatakan, memperdebatkan, bahkan membela kasih TUHAN dengan keras, orangtuanya justru menunjukkan arti kasih kepadanya. Sejak saat itu ia berjanji, tidak akan menginjili orangtuanya lagi. Ia hanya berusaha mengikuti sungguh-sungguh setiap arti kasih TUHAN di Alkitab kepada orangtuanya.

Bagaimana menunjukkan cinta kepada orang yang kita kasihi? Bukan melalui kata atau tindakan yang didasari perasaan bergelora di hati semata. Tetapi dengan kata dan tindakan yang berasal dari hati yang sungguh-sungguh mengalami kasih TUHAN melalui penyembahannya. Saya tahu itu, karena anak itu adalah saya sendiri -- yang merasakan buah dari menabur kasih, ketika orangtua saya dibaptis. Kiranya para penyembah TUHAN pun senantiasa mengalami kasih TUHAN di hati.

Salam inspirasi kasih dari worship-partner Anda. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates