Selasa, 23 November 2010

Kasih yang Sejati


KASIH YANG SEJATI
By Jonathan Prawira

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih - (1 Kor. 13:13)



Apa definisi cinta? Bagi saya cinta adalah energi. Energi yang memberi kekuatan untuk bertindak radikal -- baik dalam arti negatif atau positif. Entah berupa cinta TUHAN, cinta agama, cinta sesama, cinta negara, cinta hewan, cinta diri sendiri, cinta uang, cinta kekuasaan, cinta orangtua, cinta anak, cinta hobi dan sebagainya. Dan menurut acuan Alkitab, kasih adalah energi terbesar. Pertanyaannya: sudahkah kita menggunakan energi dahsyat ini untuk melakukan tindakan besar?
Alkisah, saat remaja, Daud jatuh cinta. Namun saat menunjukkan cintanya, si gadis malah menanggapi, “Aku hanya mau disunting oleh raja. Engkau miskin, bagaimana mungkin bisa membahagiakanku?”
Sakit hati oleh penolakan tersebut, Daud bertekad menjadi raja. Ketika itu menjadi kenyataan, maka hal pertama yang dilakukan sang raja baru adalah pergi ke rumah si gadis dengan maksud membalas penghinaannya. Namun, sesampainya di sana, hanya ayahnya yang keluar menyambutnya serta bercerita, bahwa gadis itu sudah tidak ada.“Apakah ia benar-benar telah dipersunting raja?” tanya Daud dengan sinis.

Kau t’lah memberi terlebih dari yang kusadari, kar’na ku melihat hanya di depan mata. Namun Engkau sanggup melihat jauh ke dalam hatiku.
“Tidak,” jawab sang ayah dengan sedih, “Satu-satunya pria yang ada di hatinya adalah engkau. Tapi karena ia sakit parah sejak kecil, ia tidak mau mengecewakanmu. Caranya mencintaimu adalah memberimu semangat menjadi raja, seperti yang engkau cita-citakan! Kini ia sudah meninggal dan tidak dapat melihatmu sebagai raja, tapi inilah yang membahagiakannya.”
Kau mengajarku suatu yang dulu tak kupahami, bahwa yang terbaik di dalam dunia ini, telah sejak lama kumiliki.
Hikayat ini menginsipirasi saya, bahwa orang yang besar bukanlah orang yang melakukan sesuatu hanya karena ingin dicintai tapi karena ingin mencintai. Jangan mencari cinta, tapi pergunakanlah cinta yang ada dalam diri kita. Ketika TUHAN mengizinkan kita mengalami pencobaan, penolakan, penghinaan, atau perlakuan menyakitkan lainnya, semua itu terjadi bukan untuk merendahkan atau bahkan membinasakan kita. Sebaliknya, untuk membangkitkan tekad dan mengobarkan semangat kita mencapai tingkat tertinggi yang TUHAN sediakan bagi kita. Energi yang sudah mendorong TUHAN menyelamatkan kita sehingga tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal adalah energi yang berkuasa menolong kita mengeluarkan yang terbaik dari diri kita.
Kasih yang sejati, lahir dari relung hati. Yang tiada ingin memiliki, namun selalu membagi.
Romantisme adalah gejala-gejala dari cinta, tetapi bukanlah esensi cinta itu sendiri. Tunjukkanlah pada saya siapa yang paling banyak berkorban buat Anda, dan saya akan tunjukkan siapa yang paling mencintai Anda.
Kasih yang sejati, tumbuh dari dasar jiwa, yang tiada selalu meminta, namun selalu percaya.
Ketika TUHAN berkorban bagi manusia, tidak ada jaminan bahwa manusia akan membalas kebaikan-Nya ataupun sekadar berterimakasih pada-Nya. Tapi IA tetap mau berkorban, karena IA percaya, di antara milyaran manusia yang telah ditebus-Nya, pasti ada yang menyambut kasih-Nya. Jika kita melakukan sesuatu dengan kepercayaan seperti TUHAN, saya percaya pasti apa yang kita lakukan akan berdampak luar biasa, termasuk bagi diri kita sendiri.
Salam inspirasi valentine dan selamat melakukan sesuatu dengan energi kasih dari TUHAN melalui penyembahan kita.
Worship partner Anda - Jonathan Prawira

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates