DATING ATAU JADIAN DENGAN YESUS?
By Jonathan Prawira
Seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." – (Roma 9:25)
Konsep Intimate Worship saya dapatkan dari inspirasi penyembahan yang dipraktekkan Daud. Pertamakali diperkenalkan di Indonesia tahun 1999 melalui lagu Kau Mengenal Hatiku. Saya tidak pernah menyangka, sejak itu gerakan keintiman dengan TUHAN melalui penyembahan menjadi sesuatu yang berkembang-luas sampai sekarang. Kini saatnya kita menguji sejauh mana intimate worship kita dengan TUHAN?
Dating dengan Yesus. Kita datang kepada TUHAN seperti hendak berkencan. Berusaha berpenampilan terbaik. Mengucapkan kata-kata indah. Melakukan dan memberikan hal-hal yang kita harap bisa memberikan impresi baik. Kita berusaha menghindari masalah. Dalam batas kencan, tentunya kita tidak berharap pasangan kencan kita akan berubah sifatnya. Begitu pula sebaliknya kita pun tidak akan siap kalau kita diminta berubah. Pada saat berkencan, kita hanya menilai saja, kalau cocok diteruskan, kalau tidak cocok waktu kencan ya dihentikan.
Atau…
Jadian dengan Yesus. Kita berhubungan dengan TUHAN seperti dengan kekasih kita. Di sini yang penting bukan lagi soal keindahan tetapi kejujuran. Memang tetap ada saat-saat kencan romantis. Tapi bukan hanya itu. Ada saat kualitas hubungan itu diuji oleh tantangan dan kesalahpahaman. Ada saat-saat kita harus saling menyesuaikan diri dan mengubah kebiasaan buruk. Kita diharapkan menyukai apa yang kekasih kita sukai, dan menghindari apa yang tidak disukainya. Ada tuntutan untuk setia. Setiap ada masalah, tidak dihindari tetapi mesti dihadapi. Kita bukan hanya menilai, tetapi juga berjuang supaya hubungan bisa dipertahankan, dan kita dipandang layak untuk menjadi pasangan seumur hidupnya.
Saya berharap kita bukan hanya berkencan dengan Yesus, tetapi jadian dengan Yesus. Menyembah dalam kejujuran dan apa-adanya. Misalnya, jika ada masalah, kita bukannya cenderung meninggalkanNya tetapi justru selalu datang untuk menyampaikan masalah itu dan menyelesaikannya bersama TUHAN. Dan akhirnya mengizinkanNya selalu mengubah kita sampai kita layak untuk menjadi mempelaiNya.
Wahyu 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Salam inspirasi dari worship partner Anda - JP
0 komentar:
Posting Komentar