Selasa, 23 November 2010

Hikayat Daud dan Piala Minum Air Kotor


HIKAYAT DAUD DAN PIALA MINUM AIR KOTOR
By Jonathan Prawira

“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-NYA yang kudus?” “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia” (Mazmur 24:3 – 5)
Apa pentingnya kita mengisi hati kita dengan inspirasi yang positif? Pertanyaan ini membuat saya teringat pada suatu hikayat yang berjudul “Daud dan Piala Minum Air Kotor”
Alkisah, setelah diurapi menjadi raja, Daud kanak – kanak bertanya kepada Nabi Samuel, “Guru, aku merasa hatiku kotor sekali dan tidak layak untuk dipakai Tuhan, apalagi menjadi seorang raja. Bagaimanakah membersihkan hatiku supaya murni di hadapan Tuhan?”
Nabi Samuel tidak menjawab, tetapi malahan mengeluarkan piala minuman. Lalu ia mencedok penuh piala minuman itu dengan kubangan air kotor, dan menaruhnya di hadapan Daud yang terheran – heran melihatnya. Kemudian Sang Nabi pun bertanya, “Anakku, bagaimana air kotor dalam bejana ini dapat menjadi bersih tanpa engkau sentuh sama sekali?”
Daud kanak – kanak menganggap ini adalah suatu permintaan yang mustahil dilakukan. Ia pun menggeleng – gelengkan kepala seraya berkata, ”Aku tidak tahu. Bagaimana caranya, Guru?”
Lalu Nabi Samuel mengambil bejana berisi air bersih. Ia mulai menuang ke atas piala minuman berisi air kotor. Perlahan – lahan air bersih itu mendorong air kotor itu keluar dan tumpah dari piala minuman. Nabi Samuel terus menuang, sampai piala minuman itu hanya berisi air bersih. Air kotornya telah terbuang sama sekali dari piala minuman itu.
Nabi Samuel pun menjelaskan kepada Daud yang terkesima, “Anakku, sama seperti air kotor dalam piala minuman terbuang oleh air bersih. Demikian pula hati kotoran dalam hatimu akan terbuang oleh hal – hal yang bersih dan murni.” Sejak saat itu Daud kanak – kanak rajin membaca Firman Tuhan untuk memenuhi hatinya ddengan perkataan yang murni.
Hati yang terisi inspirasi negatif seperti : kekecewaan, dendam, kepahitan, kebencian, kekuatiran hanya dapat dibuang dengan memenuhi hati itu dengan inspirasi positif. Semua seperti bejana yang menuangkan air bersih ke dalam piala minuman, tulisan ini pun menuangkan inspirasi positif seperti iman, pengharapan, dan kasih ke dalam hati Anda.


Pencarian terkait:
- Hikayat Daud dan Doa Minta Mati

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates