KISAH SEKUEL ANGIN DAN KERA
by Jonathan Prawira
(inspirasi dibalik lagu KAU BERIKAN KESEMPATAN)
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana – (Amsal 24:16)
Alkisah, setelah mengalahkan angin Barat dalam lomba menjatuhkan kera, angin Timur selalu menyombongkan keberhasilannya. Sementara asyik berceloteh, tiba-tiba angin Barat, angin Utara, dan angin Selatan memotongnya: “Lihat, lihat, si kera sudah kembali di atas pohon. Coba buktikan, bahwa bukan secara kebetulan belaka engkau menjatuhkannya.” Tersinggung, si angin Timur pun menjawab tantangan itu. Ia mulai menghembuskan angin sepoi-sepoi mautnya membelai si kera.
Kau berikan kesempatan untuk belajar dari kesalahanku di masa yang telah lalu
Si kera yang sedang duduk tenang di pohon pun mulai kembali menunjukkan tanda-tanda mengantuk. Namun justru di saat angin Timur yakin akan meraih kemenangan, ia terkesiap melihat apa yang terjadi. Si kera bangkit dari duduknya, berdiri, dan mulai melompat-lompat. Ia memetik kelapa, mengupasnya dengan semangat, memakannya, berteriak-teriak memanggil teman-temannya, lalu membagi-bagikan kelapa itu. Demikian seterusnya, sampai si angin Timur kelelahan meniup. Sementara angin lainnya menertawakannya, ia tersipu malu seraya bertanya dalam hatinya, “Mengapa?” Jawabannya, karena si kera sudah belajar dari kesalahannya.
Kau berikan ku iman untuk mencoba lagi sampai ku jadi sempurna s’pertiMu
Thomas Alfa Edison berhasil menemukan bola lampu pijar bukan karena ia lebih pintar, tetapi karena ia mencoba lebih banyak daripada orang-orang pintar lainnya.
Meskipun ku jatuh berulang kali, namun oleh kasihMu ku bangkit kembali
Seorang petinju dinyatakan kalah KO bukan karena pernah jatuh, tetapi karena tidak bangkit kembali. Seorang petinju dinyatakan kalah TKO bukan karena terkena pukulan, tetapi karena tidak sanggup melawan-balik. Kita kalah bukan karena pernah jatuh atau pernah terpukul, kita kalah hanya kalau kita tidak bangkit dan melawan-balik pencobaan hidup.
Ku tak dapat sungguh menyia-nyiakan kepercayaanMu kepadaku TUHAN.
Selama kita masih hidup, artinya TUHAN masih menaruh kepercayaanNya kepada kita. Meskipun kita tidak bisa menghapuskan kesalahan kita di masa lalu, kita bisa menebus kesalahan kita di masa depan. Sehingga ketika kita pulang ke surga nanti, kita akan disambut dengan perayaan seperti Bapa menyambut anakNya yang hilang, karena kita tidak menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang TUHAN berikan kepada kita.
Kau berikan ku iman untuk mencoba lagi, sampai ku jadi sempurna s’pertiMu
Walaupun kita memulai dengan salah, menjalaninya dengan banyak cacat-cela, tetapi bila kita mengakhirinya dengan benar, inilah makna terpenting dari hidup dalam anugerah TUHAN. All’s well that ends well.
Salam inspirasi dari worship (for success) partner Anda dan dari si kera yang pernah jatuh, yang membagi pengalamannya buat kita
0 komentar:
Posting Komentar