* Click untuk mendengarkan lagu
By Jonathan Prawira
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu : Kamu akan menjumpai serang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. (Lukas 2:11-12)
Para penyembah TUHAN, siapa yang kita ingat, ketika menyembah di hari Natal dengan lagu – lagu Natal klasik yang megah dan menawan? Bayi mungil Yesus yang terbaring di palungan terbungkus kain lampin? Bunda Maria yang melahirkan-Nya di kandang binatang karena semua penginapan penuh? Yusuf yang menjaga Maria atas petunjuk Malaikat Gabriel? Para Gembala di padang yang mendapat kabar dari balatentara sorgawi? Orang – orang Majus dari Timur yang mendapatkan petunjuk bintang dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur?
Kali ini, saya akan berbagi inspirasi Natal, bukan dari tokoh – tokoh di atas. Melainkan dari sebuah benda yang sebetulnya sering dipergunakan sebagai pernak – pernik Natal, seperti kartu Natal, drama Natal, hiasan pohon Natal, tetapi jarang menjadi pusat perhatian kita. Yaitu palungan.
Inspirasi apakah yang bisa didapatkan dari benda yang biasa – biasa saja ini?
Palungan atau tempat makan hewan yang bau, kotor, keras, dan hina, ternyata dipergunakan untuk menjadi singgasana pertama Juruslamat dunia! Yang benar saja! Apakah TUHAN tidak punya tempat lain yang lebih pantas untuk menjadi peraduan-Nya? Namun mempertimbangkan bahwa TUHAN tak pernah melaksanakan sesuatu tanpa perencanaan matang, maka saya pun berkesimpulan bahwa IA sengaja melakukan hal ini.
Mengapa?
TUHAN ingin menunjukkan bahwa hati saya tidak lebih baik dari palungan tersebut. Hati saya sering bau oleh kepahitan, kotor oleh dosa, keras oleh pemberontakan, dan dipandang hina di mata dunia. Tapi TUHAN tetap mau tinggal di hati saya seperti IA bersedia menempati palungan tersebut. Sehingga sama seperti palungan yang biasa – biasa menjadi sesuatu yang bernilai, TUHAN bermaksud menjadikan hati saya yang biasa – biasa saja menjadi hati yang bernilai tinggi, bukan hanya di mata dunia, tapi juga di mata surga.
Natal bukan hanya hari libur biasa. Natal bukan hanya ritual agamawi. Natal adalah momen TUHAN mengingatkan kita bahwa TUHAN tidak sembarangan untuk memilih tinggal di hati kita. TUHAN punya rencana besar untuk mengindahkan hati kita menjadi hati yang memancarkan kehidupan, sama seperti palungan yang memancarkan sumber kehidupan kekal, yaitu Yesus Kristus Tuhan yang datang ke dunia ini.
Karena itu marilah kita menyembah-Nya melalui lagu yang semoga pernah Anda dengar (jika belum, ini kesempatan kita untuk menyembah bersama) :
Seperti palungan / layakkanlah hatiku menyambut-MU TUHAN / seperti emas, kemenyan, dan mur biarlah hidupku berkenan kepada-Mu / karna Natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu / lahir di hatiku / hanya bersama-Mu Yesus kurasakan selalu / indahnya Natal di hatiku / bersama paduan suara surga ku bernyanyi / kemuliaan di tempat yang maha tinggi / dan damai sejahtra di antara manusia / yang hidup berkenan kepada-Mu / karna Natal tak kan berarti tanpa kasih-Mu lahir di hidupku / hanya bersama-Mu Yesus kurasakan selalu / indahnya Natal di hatiku. (Lagu Natal di Hatiku)
Kiranya kita semua kembali menemukan indahnya Natal di hati kita sampai selama – lamanya. Salam inspirasi Natal dan say yes to worship !
Pencarian terkait:
- Inspirasi Worship Natal untuk Aplikasi Sukses
Pencarian terkait:
- Inspirasi Worship Natal untuk Aplikasi Sukses
0 komentar:
Posting Komentar