PERANGKAP DI MARKETPLACE
by Jonathan Prawira
Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku! Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan – (Mazmur 141:8-9)
Untuk menang dalam peperangan, perlu juga mengetahui siasat lawan. Sebagai penyembah dan pejuang, peperangan kita adalah melawan iblis yang hendak mencuri berkat kita, membunuh iman kita, dan membinasakan masa depan kita. Salah satu siasatnya adalah memasang perangkap atau ranjau-ranjau dengan tujuan:
Pertama: menghentikan kita dari kemenangan. Contoh kasus: iblis menawarkan jalan-pintas pada seorang pengusaha yang terkena problem. Ia menghasut dan menipu, banyak pengusaha melakukannya dan aman-aman saja (siapa bilang aman? Apa tidak membaca koran?). Ketika pengusaha itu melakukannya, ia pun ditangkap.
Ke dua: mengubah perang rohani menjadi perang saudara. Contoh kasus: kita melihat wajah pengusaha itu melalui koran dan TV. Lalu kita diprovokasi iblis juga, “Lihat, anak TUHAN (atau misalnya hamba TUHAN) pun melakukan dosa. Mana bukti kesaksiannya? Buat apa lagi percaya TUHAN?” Orang yang kuat imannya terjebak karena menghakimi pengusaha itu. Sebaliknya orang yang lemah imannya pun terjebak karena tersandung pengusaha itu. Mereka terkecoh dan lupa, musuh mereka bukanlah pengusaha itu. Musuh sejati mereka adalah iblis yang memprovokasi dan mengadu domba mereka.
Ini hanya contoh kasus saja. Tapi intinya identifikasilah dan waspadailah berbagai bentuk perangkap iblis. Jika saat ini ada yang merasa terjerat segeralah meminta bala-bantuan bala-tentara sorgawi melepaskan kita. Pergunakanlah kuasa Doa Bapa Kami “…lepaskanlah kami daripada yang jahat (delivered us from evil).” Untuk meluputkan kita dari perangkap caranya adalah membawa hadirat TUHAN ke manapun kita melangkah di marketplace.
0 komentar:
Posting Komentar