By Jonathan Prawira
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"… (Wahyu 21:5a)
Bagaimana reaksi Anda menghadapi hal yang baru? Yang nyaman dengan hidupnya mungkin menyikapinya dengan cemas. Yang bosan dengan hidupnya mungkin menyikapinya dengan antusias. Tetapi pertanyaan mereka biasanya sama, “Apakah hal yang baru lebih baik daripada hidupku sekarang?” Merenungkan pertanyaan tersebut, saya memperoleh inspirasi dari hikayat “Daud dan mazmur pertamanya”.
Alkisah, Daud remaja berhasil membuat mazmur pertamanya. Setiap hari tak henti-hentinya ia memperdengarkan lagunya dengan bangga serta tak lepas-lepasnya ia memandangi catatannya dengan kagum. Hal ini tak luput dari perhatian Nabi Samuel. Sampai suatu ketika, Nabi Samuel tiba-tiba menghampiri Daud, merebut catatan dari tangannya, merobek-robeknya, dan membuangnya ke perapian.
Untuk sesaat, Daud terkesiap dan pucat-pasi. Namun keterkejutan itu segera berganti amarah. Ia pun bertanya dengan nada yang menandakan kegusarannya, “Mengapa Guru membuang laguku? Apakah karena aku ini hanya seorang gembala biasa, bukan seorang nabi, sehingga tidak layak membuat mazmur?” Maksud dibalik pertanyaannya adalah, Daud menuduh Nabi Samuel iri terhadapnya.
Nabi Samuel tersenyum arif dan menjawab, “Kalau aku tidak membuang lagumu, sampai kapanpun engkau hanya akan membuat satu mazmur. Tapi karena aku membuang lagumu, maka engkau akan melahirkan banyak mazmur.” Kelak, barulah Daud mengerti alasan tindakan Nabi Samuel. Yaitu, supaya ia tidak terikat oleh keberhasilan masa-lalunya. Sehingga ia bisa bebas melahirkan ratusan mazmur-mazmur baru yang indah bagi TUHAN.
Semua hal yang dulu jadi kebanggaanku, sekarang tak berarti dibandingkan hadiratMu
Kenyataannya, apapun yang kita anggap terbaik di saat ini, di masa depan pasti ada yang lebih baik. Ada model pakaian yang lebih menarik. Ada mobil yang lebih cepat. Ada gadget yang lebih praktis. Sebab itu jangan biarkan kenangan masa lalu menghalangi kita hidup di masa kini. Dan jangan biarkan kenyataan masa kini, menghalangi kita membangun impian di masa depan bersama TUHAN.
Semua hal yang telah keserahkan padaMu, akan Engkau gantikan lebih indah di hidupku
Untuk menerima hal baru, mungkin ada hal lama yang mesti dilepas. Tapi apapun yang TUHAN ambil dari kita, TUHAN sudah memberikan gambaran di Alkitab, bahwa akhirnya kita akan menerima segala keindahan surga dalam hidup kita. Mengapa TUHAN memberikan perbandingan seperti itu? Supaya hati kita jangan terikat pada apa yang pergi meninggalkan kita, karena itu menimbulkan kesedihan. Sebaliknya letakkanlah hati pada apa yang bisa kita terima, karena itu menimbulkan pengharapan.
TUHAN menjadikan s’galanya baru bagiku. Hidup yang lama telah berlalu, yang baru sudah datang
Cara menerima hal baru, bukan berarti harus selalu menjadi berbeda dari yang lama. Bukan pula dengan mengubah kebenaran yang lama. Bisa saja itu berarti cara pandangnya yang baru, semangatnya yang baru. Perubahan itu penting, tetapi mempertahankan kepercayaan itu jauh lebih penting. Perubahan itu baik, tetapi hal yang sudah baik tidak perlu berubah. Cara menerima hal baru adalah dengan tidak menutup diri pada hal-hal baru hanya karena kebiasaan lama.
Biar kulupakan yang ada di belakangku. Arahkan diri pada tujuan, kemuliaan bersamaMu. (lagu TUHAN MENJADIKAN SEGALANYA BARU dari album TUHAN PASTI BUKA JALAN)
Perubahan hidup kita tidak hanya sekali tetapi senantiasa diperbaharui. Menjadi sempurna seperti TUHAN itu tidak terjadi seketika tetapi diproses terus-menerus. Mengikut TUHAN bukan berarti kita tidak akan jatuh, tetapi ada kekuatan untuk bangkit lagi. Auto-pilot itu tidak berarti pesawat tidak bakal melenceng, tetapi berarti setiap kali pesawat melenceng, maka komputer akan mengembalikan pesawat pada jalurnya. Pertanyaannya bagaimana kita tahu apakah kita melenceng dari jalur atau tidak? Dengan memiliki tujuan yang sepasti mungkin dan menetapkan diri untuk mencapainya.
Jadi jangan izinkan mazmur terbaik masa-lalu Anda menghalangi Anda membuat mazmur-mazmur kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Lupakan (kalau perlu robeklah) catatan hidup yang sudah mesti dibuang. Dan bersiaplah menerima dari TUHAN hal-hal baru dalam kehidupan setiap kali kita menyembahNya.
Salam inspirasi dari worship-partner Anda.
0 komentar:
Posting Komentar