Rabu, 24 November 2010

Hikayat Nabi Samuel dan Mujizat Kesembuhan


HIKAYAT NABI SAMUEL DAN MUJIZAT KESEMBUHAN
By Jonathan Prawira

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yakobus 5:16
Alkisah, di depan pintu nabi Samuel telah berkerumun orang – orang yang mencari mujizat kesembuhan. Ketika mereka minta didoakan, nabi Samuel pun menyampaikan pesan TUHAN, “Katakanlah padaKU, mengapa AKU mesti menyembuhkanmu?”
Seorang dari mereka beralasan, “Karena aku adalah orang yang saleh.” Lalu TUHAN menjawab, “Jika engkau adalah orang yang saleh, maka dalam keadaan sehat atau sakit, engkau tetap saleh. Tidak ada alasan untuk menyembuhkanmu.”
Yang lain beralasan, “Karena aku telah banyak menyumbang untuk bait suci.” Lalu TUHAN menjawab, “Banyak orang yang telah menyumbang untuk bait suci lebih banyak daripadamu. Tidak ada alasan untuk menyembuhkanmu.”
Demikianlah banyak orang yang mengemukakan alasannya, namun tidak memuaskan hati TUHAN. Akhirnya satu – persatu merekapun pulang sehingga tinggal satu orang yang tinggal yang sedari tadi diam saja. Nabi Samuel pun bertanya, “Apa alasanmu sehingga TUHAN harus menyembuhkanmu?”
Orang itu menjawab, “Ah, aku telah berbuat dosa kepada TUHAN. Aku lalai menjaga tubuh ciptaan TUHAN ini sehingga sakit. Aku berserah, jika TUHAN hendak mengambil tubuh ini kembali. Tetapi sekiranya TUHAN masih memberikan kesempatan, biarlah TUHAN menyembuhkan tubuh ini untuk kurawat lebih baik lagi.”
Mendengar alasan itu, TUHAN pun tersenyum dan berkata, “Jadilah sembuh !”
Daud kecil yang melihat kejadian itu pun bertanya dengan terheran – heran, ”Guru. Mengapa orang itu yang disembuhkan TUHAN? Bukankah ia sendiri sudah mengaku tidak layak untuk menerima mujizat?”
Nabi Samuel menjawabnya, “Anakku, menerima mujizat itu penting. Tetapi bertanggung jawab atas mujizat yang diterima, itu jauh lebih penting.”
Itulah mengapa meskipun Daud jarang mengalami mujizat fenomenal seperti Musa atau Elia, tetapi Daud tetap bersukacita, sebab selama ia hidup secara bertanggungjawab kepada TUHAN, ia justru telah banyak menjadi mujizat bagi bangsanya. Kiranya hikayat ini memberikan inspirasi kepada hati kita untuk menyadari bahwa hidup kita adalah mujizat, menerima mujizat, tinggal dekat Sumber mujizat, serta menjadi mujizat bagi sesama.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates