MESIN PENABUR BENIH OTOMATIS
by Jonathan Prawira
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya – (Mazmur 126:5-6)
Pernah membayangkan, bahwa kita ini adalah mesin penabur benih otomatis di tanah kehidupan? Setiap hari kita sedang menabur benih. Entah kita menabur senyum atau amarah, menabur kata-kata positif atau kata-kata negatif, menabur kegembiraan atau kemurungan, menabur kelemahlembutan atau kekerasan, menabur keindahan atau keburukan, menabur kasih atau kebencian. Yang jelas setiap benih yang kita sebarkan di dunia cepat atau lambat akan berbuah.
Mari menaburkan benih yang baik sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, sambil memiliki pengharapan dan keyakinan bahwa indah pada waktunya, kita pasti menikmati hasil tuaian kita. Sebagaimana lagu INDAH PADA WAKTUNYA yang diambil dari album solo Feby Febiola dan 20 Power Of Worship
Untuk segala sesuatunya, ada waktunya
Kau jadikan semuanya indah, pada waktunya
Walau kini ku menabur benih sambil mencucurkan airmata kupercaya
Suatu saat ku kan menuai berkasnya sambil bersorak-sorai.
0 komentar:
Posting Komentar