Rabu, 24 November 2010

Penyembahan Darurat


PENYEMBAHAN DARURAT
by Jonathan Prawira

Banyak yang menyangka, bahwa menyembah TUHAN itu hanya dapat dilakukan dalam keadaan baik-baik saja sehingga dalam keadaan buruk mereka justru meninggalkan TUHAN. Saya mendapatkan inspirasi itulah mengapa TUHAN mengizinkan Daud membuat banyak mazmur dalam situasi dan kondisi yang buruk pula. TUHAN tahu justru dalam keadaan buruklah kita lebih membutuhkan TUHAN dan bukannya menantikan keadaan baik dulu baru menyembah TUHAN.


Tapi pertanyaannya bagaimana bisa menyembah TUHAN bila kondisi (keadaan kita) dalam keadaan negatif? Misalnya marah, kepahitan, tersinggung, kecewa, terhina, dendam, dan sebagainya? Lakukan penyembahan darurat. Saya namakan darurat karena ini bukan penyembahan ideal tetapi ini penyembahan praktikal yang terinspirasi dari Mazmur 13.

Mazmur 13:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
Yang pertama: hubungi TUHAN. Caranya pasanglah -- kalau tidak sanggup memuji TUHAN -- lagu-lagu rohani yang relevan dengan masalah kita. Contoh untuk membangkitkan semangat kita (Ku Tak Akan Menyerah), untuk melembutkan hati kita (Hati Sebagai Hamba), untuk membuang kuatir kita (Tiang Awan Tiang Api), untuk menguatkan iman kita (Mujizat Setiap Hari), untuk mengingat kuasa TUHAN (Mujizat Itu Nyata), untuk mengingat janji TUHAN (Pelangi Sehabis Hujan), untuk mengingat pembelaan TUHAN (Bila Kau yang Membuka Pintu), untuk mengingat pemeliharaan TUHAN (Berkat TUHAN yang Menjadikan Kaya) dan sebagainya.

Mazmur 13:2-3 Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
Yang ke dua: curhat pada TUHAN. Tumpahkan segala perasaan kita sejujur-jujurnya dan seadanya. Buang racun dan akar pahit dalam hati kita, saya namakan detoksifikasi rohani. TUHAN adalah Bapa yang lebih rela menerima keluhan kita daripada melihat kita berlari meninggalkanNya. Mengeluh, mengerang, mengaduh, menjerit, bahkan menangis meraung-raung di hadiratNya ini adalah bagian dari penyembahan dilakukan Daud.

Mazmur 13:4-5 Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
Yang ke tiga: minta pada TUHAN. Nyatakan jelas apa yang kita inginkan kepada TUHAN. Jangan biarkan doa kita dihalangi oleh pikiran yang ditanamkan setan: Ah belum tentu doaku dijawab, ah percuma saja doaku buktinya TUHAN membiarkan hal buruk ini terjadi padaku.

Mazmur 13:6 Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Yang ke empat: percaya pada TUHAN. Salah satu mengapa TUHAN berkenan pada Daud, karena imannya. Apapun perasaannya, Daud tetap menunjukkan imannya kepada TUHAN dengan empat cara: Daud mempercayakan apapun perasaannya kepada TUHAN, Daud mempercayakan apapun keinginannya kepada TUHAN, Daud mempercayakan apapun jawabannya kepada TUHAN, dan Daud kembali bertindak sesuai dengan imannya kepada TUHAN.

Kiranya penyembahan darurat ini menolong kita pada saat genting untuk menerima kuasa hadirat Allah di manapun kita berada.

Salam inspirasi dari worship (for success) partner Anda - JP

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates