Rabu, 24 November 2010

Power of Worship Gideon: Unstoppable


POWER OF WORSHIP GIDEON: UNSTOPPABLE
By Jonathan Prawira

Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani – (Hakim – hakim 6:12)

Lagu-laguku sering terinspirasi oleh para penyembah di Alkitab. Seperti: Paulus & Silas (Mujizat Itu Nyata), Ayub (Allah Peduli, Hati Sebagai Hamba), Ester (Sungguh Indah Kau TUHAN), Mikha (Sejauh Timur dari Barat), Nuh (Pelangi Sehabis Hujan), Yohanes (Bila Kau yang Membuka Pintu), Yosua (Ku Tak Akan Menyerah), murid-murid Yesus di perahu (Arti KehadiranMu), dsb.

Album-album rohaniku pun terinspirasi dari para penyembah di Alkitab, seperti Daud (Indah Pada Waktunya), Yusuf (Dreams Come True), Yosua (Never Give Up), Ayub (The Next Level), Musa (Melangkah Pasti), Yesaya (Bangkit dan Bersinar), Nuh (Decade Yellow & Black), Murid-murid Yesus (Mujizat Setiap Hari).

Album terbaruku UNSTOPPABLE terinspirasi dari Gideon. Karena untuk bisa menang (minimal bertahan) menghadapi situasi problem yang kompleks di akhir zaman ini, kita perlu membangkitkan spirit kepahlawanan dalam diri kita seperti Gideon: UNSTOPPABLE. Pahlawan (hero) atau penjahat (villain) bukan diukur dari penampilan atau kekuatan, tetapi dari pilihannya terhadap situasi. Pahlawan sejati bukan tidak bisa dihancurkan, digoyahkan, dijatuhkan, bahkan dibunuh. Tetapi spirit perjuangannya tidak bisa dihentikan oleh lawan-lawannya.

Ancaman kaum Midian tidak dapat menghentikan prestasi Gideon (Hak 6:11). Sebagaimana Gideon mencari akal supaya bisa berkarya dengan diam-diam supaya tidak dihancurkan oleh kaum Midian, biarlah kita selalu bersikap mencari jalan di tengah situasi yang sulit, bahkan saat iblis atau siapapun berusaha menghancurkan pekerjaan kita.

Tanda-tanda ilahi tidak menghentikan tujuan Gideon (Hak 6:21).
Sebagaimana Gideon memperhatikan tanda-tanda dari TUHAN, perlakukanlah mujizat, urapan, berkat, dan segala manifestasi Roh Kudus (kesembuhan ilahi, mujizat, penampakan Yesus, dan peristiwa adikodrati lain) bukan sebagai tujuan, tetapi hanya "rambu lalu lintas rohani" bahwa kita ada di jalur yang benar. Mujizat, pengurapan, dan karunia-karunia rohani pun bukanlah tujuan, tetapi merupakan alat TUHAN yang menolong kita mencapai tujuan yaitu menjadi lebih dari para pemenang.

Baal tidak menghentikan iman Gideon (Hak 6:32).
Seperti Gideon berani merubuhkan tiang-tiang berhala, runtuhkanlah segala bentuk baal modern (hobi, kebiasaan buruk) yang menghambat kita mencapai visi kita. Kalau kita tidak hati-hati, segala hal yang baik juga bisa menjadi baal yang justru mengganggu hubungan kita dengan TUHAN. Misalnya mengorbankan waktu menyembah TUHAN secara pribadi karena terlalu sibuk pelayanan sehingga capai. Betul, hubungan dengan TUHAN mungkin bukan segala-galanya di hidup ini, tetapi segalanya tidak akan terasa hidup, tanpa hubungan dengan TUHAN. Ibadah pun bisa terasa mati, kering, membosankan, jika  tidak membawa kita berhubungan pribadi dengan TUHAN.

Jumlah tentara yang sedikit tidak menghentikan perjuangan Gideon (Hak 7:7).
Seperti Gideon maju dengan tentara yang terbatas, biarlah kita tidak memandang apa yang kita tidak punya atau tidak bisa. Tapi pandanglah apa yang kita punya dan kita bisa lakukan.

Maka siapapun kita, bersama TUHAN kita akan mengalami kemenangan sebagaimana Gideon mengalami kemenangan atas kaum Midian (Hak 8:11-21).

Darimana kita memulainya? Dari penyembahan kita. Manfaatkanlah waktu penyembahan untuk mengalami power of worship bagi para warriors: dipulihkan, diberi visi baru, diurapi dengan hikmat dan kekuatan, serta diutus pergi. Hakim-hakim 6:24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Power of Worship & Inspiration © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates